Rabu, 18 Desember 2013

LIRIK LAGI SID JIKA KAMI BERSAMA






Jika Kami Bersama

Jika kami bersama, nyalakan tanda bahayaJika kami berpesta hening akan terpecahAku, dia dan mereka memang kita memang bedaTak perlu berpura-pura, memang begini adanya

Dan kami di siniAkan terus bernyanyi

Dan jika kami bersama, nyalakan tanda bahayaMusik akan menghentak, Anda akan tersentakDan kami tahu engkau bosan, di jejali rasa yang samaKami adalah kaum muda beda dan berbahaya

Lepaskan semua belenggu yang melingkari hidupmuBerdiri tegak menantang di sana di garis depanAku berteriak lantang untuk jiwa yang hilangUntuk mereka yang selalu kita singkirkanKetika tiada tempat lagi untuk berlariKetika tiada orang yang akan peduliAku dan dia selalu menunggumu di siniLagkah sekali lagi

Kami di siniAkan terus bernyanyiDan jika kami bersama, nyalakan tanda bahayaMusik akan menghentak, Anda akan tersentakAku, dia dan mereka memang gila memang bedaAku adalah kaum muda beda dan berbahaya

Kami di siniAkan terus bernyanyiDan jika kami bersama, nyalakan tanda bahayaMusik akan menghentak, Anda akan tersentakDan kami tahu engkau bosan, di jejali rasa yang samaKami adalah kaum muda beda dan berbahaya

Dan jika kami bersama, nyalakan tanda bahayaMusik akan menghentak, Anda akan tersentakDan kami tahu engkau bosan, di jejali rasa yang samaKami adalah kaum muda beda dan berbahaya
#IAMOUTSIDERS

LIRIK LAGU SID SUNSET DI TANAH ANARKI





Sunset Di Tanah Anarki



Andaiku malaikat, kupotong sayapku dan rasakan perih di dunia bersamamu
Perang kan berakhir, cinta kan abadi, di tanah anarki romansa terjadi

Desing peluru tak bertuan, hari-hari yang tak benderang
Setiap detik nyawa ini kupertahankan untukmu
Alasanku ada di sini, dan parasmu yang kurindukan
Di neraka kan kumenangkan, hariku bersamamu

Dalam gelisahku menunggu, berita tentang gerilyamu
Semerbak rindu kuasai udara panas ini
Sepucuk surat telah tiba, dan senja pun ikut berdebar
Kalimat indah dan kisahmu tentang perang dan cinta

Kubasuh luka dengan air mata
Oh hatimu beku, serta jiwamu yang lelah
Tak henti lawan dunia dengan mimpi besar untuk cinta
Dan jalanmu tuk pulang, di ujung waktu kan ada cahaya
Itulah aku, raihlah mimpimu


#IAMOUTSIDERS

Kamis, 05 Desember 2013

JADWAL UAS SEMESTER GANJIL 2013|14 SMK KESEHATAN NUSANTARA

WIB
SENIN 09-12-2013
SELASA 10-12-2013
RABU 11-12-2013

X
XI
XII
X
XI
XII
X
XI
XII
07.30-09.00
FISIKA
FISIKA
FISIKA
IPA
IPA
IPA
MTK
MTK
MTK
09.30-11.00
PENJAS
PENJAS
PENJAS
KKPI
KKPI
KKPI
AGAMA
AGAMA
AGAMA


KAMIS 12-12-2013
JUM AT 13-12-2013
SABTU 14-12-2013
WIB
X
XI
XII
X
XI
XII
X
XI
XII
07.30-09.00
BHS.INGRIS
BHS.INGRIS
BHS.INGRIS
BHS INDONESIA
BHS INDONESIA
BHS INDONESIA
KIMIA
KIMIA
KIMIA
09.30-11.00
PKN
PKN
PKN
MULOK
MULOK

IPS
WIRA USAHA
WIRA USAHA


SENIN 16-12-2013
SELASA 17-12-2013
RABU 18-12-2013
WIB
X
XI
XII
X
XI
XII
X
XI
XII
07.30-09.00
KDM 1
KEP.ANAK
KEP.KOMUNITAS
TUMBANG
ETIKA KEP
ETIKA KEP
KDK


09.30-11.00
KOMUNIKASI KEPERAWATAN
KMB I
KEP.GERONTIK
ANATOMI
T.LAB
IKM dan K3LH





skateboarding \m/




Senin, 02 Desember 2013

CONTOH TUGAS AKHIR

­­Laporan Praktek Keperawatan
Puskesmas Teja

Pada tanggal :
02 April – 01 Mei 2013








Oleh :

M. KHOLIS MAULIDI
038/038.076



PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN
SMK KESEHATAN NUSANTARA
TAHUN PELAJARAN 2012-2013



Halaman Pengesahan
Laporan Praktek Keperawatan
Asistensi Keperawatan
Di
Puskesmas Teja
Pada Tanggal 02 April – 01 Mei 2013
Oleh :
M. KHOLIS MAULIDI
038/038.076

Program Keahlian Keperawatan
Telah diteliti dan disahkan
Pada tanggal :
Oleh
Mengetahui/Menyetujui

Pembimbing Lahan Praktik



ABU MUTFARI, AMK
NIP. 19760101 2000 12 1 004
Pembimbing Sekolah



INDAH DANIATI S.Kep NS

Pembimbing Rawat Inap




HEPIE SEPTIANA, AMD. Kep
Pembimbing Laporan Akhir




ZAINUL HASAN,S.Pd



Kepala Puskesmas Teja




Dr.H.HENDARTO. M.Si
NIP. 19711030 2002 12 1 003
Kepala Sekolah




ACH. MAHFUD, S.Pd.i


MOTTO/SEMBOYAN



“Belajarlah dari pengalaman”
“Karena pengalaman merupakan guru terbaik kita”


Man jadda wajada
[barang siapa yang bersungguh -  sungguh pasti berhasil ]





Halaman Persembahan

Laporan ini saya buat buat untuk saya persembahan ke SMK Kesehatan Nusantara agar dapat dimanfaatkan sebagai tambahan materi di perpustakaan SMK Kesehatan Nusantara. Maka dengan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1)      Kedua orang tua yang telah mengantarkan saya ke jenjang pendidikan ini  dan juga yang selalu memberikan saya dukungan moral dan do’a selama ini.
2)      Bapak Ach. Mahfud, s.pd.I selaku Kepala Sekolah SMK Kesehatan Nusantara yang telah mendukung dan membantu program Pendidikan Sistem Praktek.
3)      Ibu Indah daniati, S.Kep.Ns yang selaku pembimbing sekolah yang telah membantu dan membimbing saya dalam menyelesaikan laporan Praktek keperawatan.
4)      Bapak, Ibu guru yang selalu memberikan dukungan dan bimbingan selama saya belajar dan berprestasi di SMK Kesehatan Nusantara pamekasan.
5)      BapakDr.H.Hendarto. M.Si selaku Kepala Puskesmas Teja yang turut membantu dan mendukung program Pendidikan Sistem praktek.
6)      Ibu Hepie Septiana,amd. kep selaku koordinator rawat Inap di Puskesmas Larangan Kepada yang terhormat pihak Puskesmas Teja yang telah mengijinkan kami untuk melaksanakan kegiatan Praktek di Puskesmas ini selama satu bulan.
7)      BapakAbu Mutfari, AMK selaku pembingbing  Puskesmas Teja yang telah membantu dan membimbing saya dalam menyelesaikan laporan praktek keperawatan.
8)      Kepada yang terhormat staf Puskesmas Teja yang telah mengijinkan kami untuk melaksanakan kegiatan Praktek di Puskesmas Teja ini selama satu bulan.
9)      Teman-teman Praktek yang telah membantu saya selama dan setelah melaksanakan Praktek.


DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ............................................................................................ ....       
Motto/Semboyan .................................................................................................. ....       
Halaman Persembahan.......................................................................................... ....       
Daftar isi ............................................................................................................... ....       
Kata Pengantar ..................................................................................................... ....       

BAB I PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang ............................................................................. ....       
1.2              Tujuan ........................................................................................... ....       
1.2.1        Tujuan Umum ................................................................... ....       
1.2.2        Tujuan Khusus .................................................................. ....       
1.3              Manfaat ........................................................................................ ....       
1.4              Waktu ........................................................................................... ....       

BAB II TINJAUAN UMUM
2.1       Profil Puskesmas Teja.................................................................... ....       
2.2       Visi dan Misi ................................................................................ ....       
2.3       Motto/Semboyan .......................................................................... ....       
2.4       Struktur Organisasi ....................................................................... ....       
2.5       Fasilitas ......................................................................................... ....       

BAB III MANAJEMEN OPERASIONAL KEPERAWATAN
1.1              Tata Laksana Kerja ....................................................................... ....       
1.2              Jenis Pelayanan ............................................................................. ....       
1.3              Mekanisme Pelayanan .................................................................. ....       
BAB IV STUDI KASUS
4.1       Laporan Pendahuluan Hipertensi.................................................. ....            
4.1.1 Pengertian ............................................................................ ....       
4.1.2Etiologi.................................................................................. ....       
4.1.3 Patofisiologi ......................................................................... ....       
4.1.4 Manifestasi Klinis................................................................. ....       
4.1.5 Komplikasi............................................................................ ....       
5.1       Laporan Pendahuluan Gastritis .................................................... ....       
5.1.1 Pengertian ........................................................................... ....       
5.1.2 Etiologi ................................................................................
5.1.3 Patofisiologi ............................................................................
5.1.4 ManifestasiKlinis.......................................................................
5.1.5 Komplikasi................................................................................
6.1       Laporan Pendahuluan Febris ...............................................
            6.1.1 Pengertian .................................................................................
            6.1.2 Etiologi .....................................................................................
6.1.3 Patofisiologi .............................................................................
6.1.4 ManifestasiKlinis......................................................................
7.1       Laporan Pendahuluan ISPA ....................................................................
            7.1.1 Pengertian ................................................................................
            7.1.2 Etiologi ....................................................................................
8.1       Laporan PendahuluanVertigo..................................................................
            8.1.1 Pengertian .................................................................................
            8.1.2 Gejala-gejala..............................................................................
            8.1.3 Etiologi .....................................................................................
            8.1.4Pengobatan ...............................................................................
9.1       Laporan Pendahuluan ASMA ..................................................................
            9.1.1 Pengertian .................................................................................
            9.1.2 Etiologi .....................................................................................
            9.1.3 Patofisiologi .............................................................................
            9.1.4 Manifestasi Klinis ....................................................................
            9.1.5 Penatalaksanaan .......................................................................
            9.1.6 Pemeriksaan Penunjang ...........................................................
            9.1.7 Komplikasi ...............................................................................
           

BAB V SIMPULAN DAN PENUTUP
10.1  Simpulan .......................................................................................... .....
10.2  Kesan, Pesan, dan Harapan ............................................................. ....
10.3  Penutup ........................................................................................... .

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................
Lampiran :...................................................................................................
1.      Foto - Foto Fasilitas
2.      Foto Copy Laporan Kegiatan Harian
3.      Foto Copy Format Resume Harian
4.      Foto Copy Format Pengkajian Asuhan keperawatan



KATA PENGANTAR

Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat, rahmat, serta hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Terimakasih  juga kepada Puskesmas Teja yang telah bersedia menerima penulis sebagai siswa Praktek. Terima kasih kepada guru-guru program studi keperawatan dan karyawan Puskesmas Teja.
Dengan mengucap syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan praktek keperawatan. Praktek ini bertujuan untuk memenuhi kewajiban pelaksanaan kurikulum, mengenalkan siswa dengan dunia kerja sesuai dengan kompetensinya, dan melatih ketrampilan sesuai tuntutan kompetensi.
Laporan ini berisi tentang profil singkat tentang Puskesmas Teja, struktur pengorganisasian Puskesmas, pelaksanaan praktek keperawatan . Penyusunan laporan praktek keperawatan adalah salah satu syarat untuk kenaikan kelas dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan praktek keperawatan di Puskesmas Teja dan semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Semoga laporan praktek keperawatan ini bisa bermanfaat bagi para pembacanya.



Pamekasan, 03 Juni 2013

Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Praktek keperawatan adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional.
Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri.
Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga yang profesional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana para siswa yang melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industri. Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat langsung terjun ke dunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.








1.2   Tujuan
1.2.1       Tujuan Umum
1.      Siswa mampu menerapkan pelaksanaan pelayanan asistensi keperawatan.
2.      Siswa mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
3.      Setelah menyelesaikan pembelajaran ini diharapkan siswa mampu melakukan asistensi keperawatan kepada klien dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia secara komprehensif sesuai dengan standart dan etika.

1.2.2       Tujuan Khusus
1.      Menerapkan berbagai konsep dan ilmu yang terkait dengan asistensi keperawatan.
2.      Dapat memberikan pelayanan keperawatan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
3.      Melakukan deteksi masalah keperawatan melalui wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik.
4.      Merencanakan kegiatan dalam mengatasi masalah kesehatan.
5.      Melakukan evaluasi terhadap hasil rencana dan pelaksanaan kegiatan mengatasi kesehatan masyarakat.
6.      Mendokumentasikan dan menyusun laporan yang telah dilaksanakan.
7.      Melalui kegiatan ini dapat tercapainya kompetensi di bidang keperawatan.




1.3   Manfaat

1.3.1        SMK Kesehatan Nusantara
Untuk dijadikan sebuah bukti bahwa saya melakukan praktek keperawatan di Puskesmas Teja.

1.3.2        Siswa-Siswi
a)      Dapat mengenali suatu pekerjaan industri (kesehatan) dilapangan sehingga setelah tamat (selesai) dari SMK Kesehatan Nusantara dan terjun kelapangan kerja industri dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
b)      Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia kesehatan yang profesional dan handal.
c)      Untuk menguasai keterampilan yang telah diberikan disekolah dan juga sesuai dengan Visi dan Misi SMK Kesehatan Nusantara.

1.3.3        Puskesmas
Dapat dijadikan tambahan ilmu dan informasi di perpustakaan  Puskesmas Teja.






                    

1.4  Waktu
1.4.1        Praktek keperawatan tahap II dilaksanakan
1.      Pada hari,Selasa sampai sabtu
2.      Tanggal, 02 april dan berakhir pada tanggal 01 mei 2013
3.      Tempat
4.      Senin hingga Sabtu dilaksanakan diUGD dan di POLI
5.      Waktu yang disediakan di Puskesmas Teja.
·         Piket Pagi
Piket pagi wajib datang pukul 07.00-14.00

1.4.2        Kegiatan
Kegiatan tersebut berlangsung selama satu bulan yang bertempat di Puskesmas Teja.




1.5     
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.Profil Puskesmas Teja
Nama                                                     : Puskesmas Teja
Alamat
Ø  jalan                                         : Jln. Raya Teja
Ø  Kecamatan                              : Kota
Ø  Kode pos / telepon Fax           :(0324) 321168
Ø  Email                                       :
Kabupaten                                             : Pamekasan
Provinsi                                                  : Jawa Timur
Data geografis
·             Luas wilayah                                  : 2399.92 km²
-              Dataran rendah                         :70.5%
-              Dataran tinggi                           :29.5%
·             Jumlah desa / kelurahan
-              Jumlah desa                              : 7 buah
-              Jumlah dusun                            : 47 buah
·             Batas wilayah
-              Utara                                         : Gurem
-              Barat                                         : Laden
-              Selatan                                      : Jelmak
-              Timur                                        : Patemon



Data demografis
·           Jumlah penduduk                           :32.998            jiwa
-            Laki-laki                                     :16.129            jiwa
-            Perempuan                                 :16.869            jiwa
·           Jumlah KK                                     : 7.030             jiwa
·           Jumlah penduduk miskin                : 10.566           jiwa

Data sosial budaya
·           Agama                                            : mayoritas islam
·           Data pendidikan
-            TK                                              : 32
-            SD /MI                                       : 16 / 12
-            SMP /MTS                                 : 2 / 10
-            SMU / MA                                 : 1 /5
-            Pondok pesantren                      : 5

·           Data sarana  ibadah
-            Masjid                                        : 28 buah
-            Musholla                                    : 15 buah
-            Gereja                                        : 0
-            Lain-lain                                     : 0









2.2              Visi dan Misi
A.    Visi
Terwujudnya pelayan kesehatan dasar yang ramah, profesional dan partisipatif untuk mencapai masyarakat sehat tahun 2010.

B.     Misi
1.      Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar transparan, informatif, aman, nyaman, dan profesional.
2.      Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau.
3.      Membangun citra pelayanan kesehatan dengan memperlakukan pengguna layanan sebagai pusat perhatian.
4.      Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

2.3              Motto / Semboyan
A.    Motto
Senyum, salam, sapa, sopan, santun.

B.     Filosofi
Dengan sikap profesionalisme memberikan pelayanan kepada pasien sehingga tercipta kepuasaan semua pihak.










2.4             Struktur Puskesmas Teja


Kepala Puskesmas
Teja


Kepala Rawat Inap


Kepala UGD


Perawat

 


2.5             Fasilitas
A.    Unit Rawat Jalan
1.      Poli Umum
2.      Poli Gigi
3.      Poli KIA
4.      Laboratorium
5.      UGD/Rawat inap (buka 24 jam)
6.      Kamar operasi
7.      Kamar pertemuan
8.      Apotik
9.      Poliklinik Spesialis
·         Klinik penyakit menular
·         Klinik mata
·         Klinik gizi

B.     Unit Rawat Inap
Jumlah keseluruhan tempat tidur untuk rawat inap sebanyak 9 tempat tidur terdiri dari :
1.      VIP (1 kamar)
Fasilitas
·         1 (satu) tempat tidur penderita dan 1 verbed penunggu.
·         TV, kipas, dan kamar mandi dalam
2.      Kelas
·         Kelas 1, 2, dan 3. Kamar no. 1, 2, dan 3.
Fasilitas : 3 (tiga) tempat tidur penderita dalam satu kamar dan kamar mandi dalam.





3.      Bangsal
·         Zal 1, 2, dan 3.kamar no. 1, 2, dan 3.
Fasilitas      :  3(tiga) tempat tidur penderita dalam 1 kamar dan kamar mandi luar.
·      Zal 4 dan 5. kamar no. 4 dan 5.
Fasilitas      :  2 (dua) tempat tidur penderita dalam 1 kamar dan kamar mandi luar.

C.    Penunjang Medis
·         Laboratorium
·         Apotek (24 jam)
·         Ambulance dan mobil jenazah (24 jam)






Bab III
Manajemen Operasional Keperawatan

3.1             Tata Laksana Kerja
A.    Uraian Tugas Kepala Puskesmas Teja
1.
Nomor Kode Jabatan
19711030 2002 12 1 003
2.
Nama Jabatan
Dr.H.HENDARTO. M.Si.
3.
Pangkat / Golongan
III
4.
Nama Jabatan
Kepala Puskesmas Teja
5.
Tugas dan Fungsi
1.      Mengkoordinir semua kegiatan di puskesmas .
2.      Membuat perencanaan tahunan baik kegiatan, kebutuhan barang dan dana.
3.      Memonitor pelaksanaan kegiatan.
4.      Mengevaluasi kegiatan secara rutin baik bulanan, tiga bulanan dan setengah tahun.
5.      Membuat laporan hasil kegiatan kepada kepala dinas kesehatan.
6.      Melayani konsultasi pelayanan di BP, KIA, POLI Mata, UGD/Rawat Inap.
.





B.     Uraian Tugas Kepala Instalasi Rawat Inap
1.
NIP

2.
Nama Jabatan
HEPIE SEPTIANA, AMD. Kep
3.
Pangkat / Golongan
Iib
4.
Nama Jabatan
Koordinator rawat inap
5.
Tugas Pokok
1)        bertanggung jawab terhadap teknis administrasi UGD dan Rawat Inap
2)        memberikan laporan kunjungan pasien UGD dan Rawat Inap kepada kepala kepala UGD / Rawat Inap.
3)        memberi pelayanan terhadap pasien pasien gawat darurat (UGD).
4)        memberi pelayanan terhadap pasien rawat inap.


C.    Tugas Ketua pembimbing Keperawatan
Tugas pokok



Tanggung jawab
:



:

1.     Memberi pelayan terhadap pasien gawat darurat (UGD).
2.    Memberi pelayanan terhadap pasien rawat inap.
Bertanggung jawab atas kepada Kepala Ruangan serta mengatur pelaksanaan asuhan keperawatan dengan memberikan wewenang kepada perawat pelaksana untuk memberikan pelayanan keperawatan pada semua pasien.
3.      Uraian Tugas :
a)      Perencanaan
-       Bersama Kepala Ruangan mengadakan serah terima dan pembagian tugas dengan anggota tim.
-       Menyusun rencana dan melaksanakan asuhan keperawatan serta membuat dokumentasi asuhan keperawatan.
b)      Pengorganisasian
Merumuskan tujuan dan mendelegasikan pelaksanaan proses Asuhan Keperawatan kepada anggota tim.
c)      Pengarahan
-       Memberikan pengarahan, petunjuk, kepada anggota tim dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
-       Memberikan teguran kepada anggota tim yang melalaikan tugasnya.
d)     Pengawasan
Komunikasi langsung dengan perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan.
e)      Evaluasi
-      Kegiatan dan laporan dari anggota tim bersama Kepala Ruangan.
-      Peningkatan kemampuan menganalisa psikomotor dan sikap anggota tim.






D.    Tugas Anggota Tim Keperawatan
1.      Tugas Pokok



2.      Tanggung Jawab
:



:

1.      Memberi pelayan terhadap pasien Gawat Darurat (UGD).
2.      Memberi pelayanan terhadap pasien Rawat Inap
3.      Melaksanakan Asuhan Keperawatan kepada pasien di Ruang Rawat Inap.
Bertanggung jawab kepada Kepala Ruangan dan Ketua Tim Keperawatan.
3.   Uraian Tugas :
a)      Menerapkan praktek keperawatan berdasarkan pengetahuan dan keadaan pasien.
b)      Melaksanakan kegiatan perawatan professional :
-       Membantu memenuhi kebutuhan pasein
-       Meningkatkan, mencegah, dan mempertahankan kesehatan
-       Memandirikan klien melalui pendidikan kesehatan
-       Memberikan nasehat yang dibutuhkan klien melalui konseling
-       Merencanakan tujuan bersama klien.
c)      Bersama-sama dengan klien mencari jalan keluar untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi.
d)     Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya
e)      Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat dan benar
f)       Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun tertulis pada saat pergantian dinas
g)      Menyiapkan pasien yang akan pulang.



3.2             Jenis Pelayanan
Jenis pelayanan yang ada di Puskesmas Teja antara lain :
a.       UGD/Rawat inap
§  Memberikan bantuan paripurna yang efektif kepada pasien dalam hal memenuhi kebutuhan dasar akan pelayanan keperawatan yang bermutu tinggi untuk mencapai masa pertumbuhan.
§  Mencegah infeksi nosokomial

3.3             Mekanisme Pelayanan
Pada saat jam dinas (07.00-12.00) pasien rawat inap masuk pada poli umum atau poli rawat jalan, kecuali kasus pasien gawat darurat. Diluar jam dinas pasien masuk melalui UGD baik pasien gawat darurat maupun umum. Berikut mekanisme pelayanan keperawatan di Puskesmas Teja:
a.       Mekanisme pelayanan rawat jalan
 

















b.      Mekanisme pelayanan rawat inap

BAB IV
STUDY KASUS

4.1             Laporan Pendahuluan Hipertensi
4.1.1       Pengertian Penyakit Hipertensi
adalah kondisi mediskronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.
4.1.2        Etiologi
Etiologi Hipertensi di bagi menjadi 2 macam:
 Hipertensi primer (esensial) Adalah suatu peningkatan persisten tekanan arteri yang dihasilkan oleh ketidakteraturan mekanisme kontrol homeostatik normal, Hipertensi ini tidak diketahui penyebabnya dan mencakup + 90% dari kasus hipertensi (Wibowo, 1999).
Hipertensi sekunder Adalah hipertensi persisten akibat kelainan dasar kedua selain hipertensi esensial. Hipertensi ini penyebabnya diketahui dan ini menyangkut + 10% dari kasus-kasus hipertensi. (Sheps, 2005).
4.1.3       Patofisiologi
          Mekanisme yang mengontrol konnstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhirespon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.         
          4.1.4  Manifestasi Klinis
            Berbagai manifestasi klinis hipertensi dapat diperoleh dari anamnesis ataupun pemeriksaan fisik. Hal-hal penting yang berkaitan dengan hipertensi harus diketahui, yaitu faktor-faktor risiko dan komplikasi hipertensi berupa kelainan organ target.
            Faktor-faktor risiko terjadinya hipertensi adalah riwayat (hipertensi, penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, dan dislipidemia) pada pasien ataupun keluarganya, kebiasaan merokok, obesitas, pola makan (tinggi lemak, garam, dan alkohol), kurang aktivitas fisik, dan kepribadian tertentu. Komplikasi yang tidak terkontrol dari hipertensi adalah adanya kerusakan organ target yaitu jantung, otak, mata, ginjal, dan pembuluh arteri perifer.
4.1.5    Komplikasi
1.Tekanan darah yang tingitekanan darah yang tinggi dapat mnyebabkan kerusakan (lesi) dinding pembuluh darah sehingga dinding pembuluh darah kehilangan fungsinya secara normal.
2. Proses aterosklerosis yang cepat. Pada penderita hipertensi proses aterosklerosis lebih sering, lebih lebat dan timbul pada usia yang lebih mud, terutama pada penderita dengan kadar kolesterol yang lebih tinggi dari normal.
3.Komplikasi dari hipertensi dapat mengenal target organ sebagai berikut :
4.Ginjal
5.Hiperytensi dapat mnyebabkan gangguan struktur penyaring ginjal yang pada tahap akhir dimana penderita dapat mengalami cuci darah.
6.Jantung
7.Hipertensi dapat mengakibatkan pembesaran dinding vertical jatung yang akan mengganggu pompa jantung sehingga jantung tidak dapat bekerja secara optimal akan mengakibatkan gagal jantung seumur hidup.
8.Otak
9.Pada otak penderita hipertensi akan mengalami gangguan berupa sumbatan atau pendarahan otak yang dapat mengakibatkan penderita meninggal, misalnya stroke.
10.Mata
11.Tekanan darah yang tinggi dapat menyebabkan retinopati hipertensi (pendarahan), pecahnya pembuluh darah pada retina sehingga terjadi gangguan pengelihatan.
12.Pembuluh darah tepi
13.Pembuluh darah tepi dapat mengalami penyumbatan maupun diseksi aorta.

5.1    Laporan Pendahuluan Gastritis

5.1.Pengertian Penyakit Gastritis

Ø  Gastritis adalah peradangan lokal atau menyebar pada mukosa lambungyang berkembang apabila mekanisme protektif mukosa di penuhi dengan bakteri atau bahan iritasi lain (Reeves. Lockhart, 2001)
Ø  Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difusi atau lokal (Silvia, 1995:251)

5.1.2       Etiologi Penyakit Gastritis
Gastritis dapat timbul tanpa diketahui penyebabnya.
Penyebab yang sering dijumpai ialah :
1.      Obat analgetik – anti inflamasi terutama aspirin. Aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung
2.      Bahan kimia misalnya lisol
3.      Merokok
4.      Alkohol
5.      Stres fisis yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan gagal, pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat.
6.      Refleksi usus lambung

5.1.3       Patofisiologi Penyakit Gastritis

Absorbsi pada lambung umumnya sangat rendah karena mukosa lambung dilapisi oleh sel – sel mukosa yang sangat resisten yang mensekresi mukus yang sangat kental dan lekat dan mukosa lambung mempunyai sambungan yang sangat rapat antara sel – sel epitel yang berdekatan, dua hal tersebut ditambah dengan hambatan-hambatan absorbsi lambung yang lain di sebut sawar lambung, dan beberapa bahan makanan dan minuman seperti alkohol, aspirin dapat merusak sawar mukosa pelindung lambung yaitu mukosa lambung dan sambungan gaster yang rapat diantara sel pelapis lambung terdapat sebuah kelenjar gastrin yaitu di fundus, selain itu ada sel G terletak didaerah pylorus lambung yang memproduksi hormon gastrin. Gastrin merangsang kelenjar gastrin untuk menghasilkan asam hidroklorida dan pepsinogen, substansi lain yang juga disekresi oleh lambung adalah beberapa enzim dari berbagai elektrolit terutama ion natrium, kalium dan klorida.

5.1.4         Manifestasi Klinis Penyakit Gastritis

Ø  Gastritis akut : muntah darah, nyeri epigastrium, nausea dan rasa ingin muntah, nyeri tekan yang ringan pada epigastrium.
Ø  Gastritis kronik : nyeri ulu hati, anoreksia, nausea, nyeri seperti ulkus peptik, anemia, nyeri tekan epigastrium, cairan lambung terganggu, kadar gastrin serum tinggi (Inayah. I, 2004)

5.1.5    Komplikasi Penyakit Gastritis

Pendarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematomesis dan melena, dapat berakhir sebagai syok hemoragik (FKUI, 2000 : 493)
Jika dibiarkan tidak terawat, gastritis akan dapat menyebabkan peptic ulcers dan pendarahan pada lambung. Beberapa bentuk gastritis kronis dapat meningkatkan resiko kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan secara terus menerus pada dinding lambung dan perubahan pada sel-sel di dinding lambung.
Kebanyakan kanker lambung adalah adenocarcinomas, yang bermula pada sel-sel kelenjar dalam mukosa. Adenocarcinomas tipe 1 biasanya terjadi akibat infeksi H. pylori. Kanker jenis lain yang terkait dengan infeksi akibat H. pylori adalah MALT (mucosa associated lymphoid tissue) lymphomas, kanker ini berkembang secara perlahan pada jaringan sistem kekebalan pada dinding lambung. Kanker jenis ini dapat disembuhkan bila ditemukan pada tahap awal.


 

6.1      Laporan Pendahuluan Febris

6.1.1    Pengertian Febris
Demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara abnormal. Febris atau demam pada umumnya diartikan suhu tubuh di atas 37,2ºC.

6.1.2         Etiologi
Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi pemeriksaan laboratorium.serta penunjang lain secara tepat dan holistik.
Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lian yang menyertai demam.
Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu badan diatas 38,3 derajat celcius dan tetap belum didapat penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis lainnya.


6.1.3    Patofisiologi Penyakit Febris
Tubuh telah mengembangkan suatu sistem pertahanan yang cukup ampuh terhadap infeksi dan peningkatan suhu tubuh memberikan suatu peluang kerja yang optimal untuk sistem pertahanan tubuh. Demam terjadi karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat berasal dari mikroorganisme atau merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi. Pirogen adalah suatu protein yang identik dengan interkulin-1. di dalhipotalamus zat ini merangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan sintesis prostaglandin E2 yang langsung dapat menyebabkan suatu pireksia. Pengaruh pengaturan autonom akan mengakibatkan terjadinya vasokontriksi perifer sehingga pengeluaran panas menurun dan pasien merasa demam. Suhu badan dapat bertambah tinggi karena meningkatnya aktivitas metabolisme yang juga mengakibatkan penambahan produksi panas dan karena kurang adekuat penyalurannya ke permukaan maka rasa demam bertambah.

6.1.4 Manifestasi Penyakit Gastroenteritis
1.      Suhu badan lebih 37,2 ºC
2.      Banyak berkeringat
3.      Pernafasan meninggil
4.      Menggigil

 

 

7.1      Laporan Pendahuluan ISPA

7.1.1Pengertian ISPA

:           ISPA sering disalah-artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar, ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yang meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau lebih bagian dari saluran napas mulai dari hidung (saluran bagian atas) hingga jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian bawah).
            Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni ‘infeksi’, ‘saluran pernapasan’, dan ‘akut’, dimana pengertiannya adalah sebagai berikut
7.1.2     Etiologi

Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia.Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptokokus,Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofillus, Bordetelia dan Korinebakterium.Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adnovirus DLL




8.1         Laporan Pendahuluan Penyakit Vertigo

Vertigo pada dasarnya bukanlah penyakit melainkan gejala yang mendasari suatu kondisi kesehatan tertentu.
8.1.2    Gejala – Gejala Vertigo
Vertigo membuat tubuh terasa ditarik dari satu sisi ke sisi lain dan sering diperparah dengan sensasi berputar.
Tergantung pada penyebabnya, gejala vertigo biasanya meliputi mual dan  gangguan keseimbangan yang disertai dengan :
            sakit kepala
            peka terhadap cahaya
            nyeri otot, dan
            kelelahan.
Beberapa kondisi yang menyebabkan vertigo seperti penyakit Meniere biasanya diiringi dering di telinga, gangguan pendengaran, atau tekanan di telinga.

8.1.3    Etiologi penyakit Vertigo

Penyebab paling umum dari vertigo adalah gangguan sistem vestibular yang umum disebut pula sebagai benign paroxysmal positional vertigo (BPPV).
Dalam kasus BPPV, timbunan kalsium di telinga bergerak dari posisi normal di kepala ke kanal semisirkularis posterior.
Penyebab lain vertigo adalah sindrom Cogan di mana jaringan ikat di kornea meradang, dan penyakit Meniere yang disebabkan oleh perubahan tekanan cairan yang terdapat di telinga bagian dalam.
Dalam beberapa kasus, penggunaan berlebihan obat tertentu seperti antibiotik, antineoplastics, dan antidepresan dapat menyebabkan ototoxicity atau keracunan telinga yang memicu vertigo.
Penyebab lain vertigo meliputi gangguan sistem vestibular sentral yang meliputi migrain, trauma kepala, tumor, multiple sclerosis, dan stroke.

8.1.4    Pengobatan PenyakitVertigo     

Pengobatan vertigo difokuskan untuk mengobati kondisi yang mendasarinya.
Jika disebabkan oleh obat, menghentikan penggunaannya biasanya cukup untuk menghilangkan vertigo.
Jika disebabkan oleh BPPV, pengobatan paling efektif adalah melalui prosedur reposisi canalith, yang juga dikenal sebagai manuver Epley.
Prosedur ini melibatkan serangkaian manuver (menggerakkan) kepala untuk memindahkan deposit kalsium dari saluran semisirkularis posterior ke bagian lain saluran telinga dalam.
Vertigo juga bisa diobati melalui terapi rehabilitasi vestibular yang melibatkan serangkaian latihan khusus yang dipandu oleh seorang terapis fisik yang dirancang untuk meminimalkan pusing.
Efektivitas terapi tergantung pada berbagai faktor, termasuk usia dan kondisi kesehatan pasien, tingkat keparahan kondisi, dan fungsi kognitif pasien.
Jika vertigo disebabkan oleh infeksi bakteri, obat tetes telinga antibiotik mungkin diresepkan.
Jika disebabkan oleh penyakit Meniere, mengambil diuretik dan mengurangi konsumsi garam dapat membantu mengurangi keluhan.
Terakhir, konsultasikan dengan dokter mengenai perawatan yang terbaik. Setiap individu mungkin memiliki kasus yang berbeda dan membutuhkan jenis perawatan yang berbeda pula.

 

9.1         Laporan Pendahuluan Penyakit Asma Bronkial

9.1.1Definisi Penyakit Asma

Asma bronchial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversibel dimana trakheobronkhial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.
Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan  ciri meningkatnya respon trachea dan bronkhus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan. (The American Thoracic Society, 1962).


9.1.2       Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor  timbulnya serangan asma bronkhial:

1. Genetik
Yang diturunkan adalah bakat alergi meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya. Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat yang juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkhial jika terpapar dengan faktor pencetus.

2. Alergen
Alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a.Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan. Contoh: debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri, dan polusi.
b. Ingestan, yang masuk melalui mulut. Contoh: makanan dan obat-obatan
c. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. Contoh: perhiasan, logam, dan jam tangan.

3. Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti musim hujan, musim kemarau, musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah angin, serbuk bunga, dan debu.

4. Stress
Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus asma dan memperberat serangan asma yang sudah ada. Penderita diberikan motivasi untuk menyelesaikan masalah pribadinya karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.

5. Olah raga/aktivitas jasmani yang berat
Sebagian besar penderita akan mendapat serangan jika melakukan aktivitas jasmani atau olahraga yang berat. Lari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma.

          9.1.3Patofisiologi

Obstruksi saluran napas pada asma merupakan kombinasi spasme otot bronkus, sumbat mukus,edema dan inflamasi dinding bronkus.obstruksi bertambah berat selama ekspirasi karena secara fisiologis saluran napas menyempit pada fase tersebut.Hal ini mengakibatkan udara distal tempat terjadinya obstruksi terjebak tidak bisa di ekspirasi.Keadaan hiperinflasi ini bertujuan agar saluran napas tetap terbuka dan pertukaran gas berjalan lancar.Penyempitan saluran napas dapat terjadi baik pada saluran napas yang besar,sedang,maupun kecil.Gejala mengi menandakan ada penyempitan di saluran napas besar,sedangkan pada saluran napas yang kecil gejala batuk dan sesak lebih dominan dibanding mengi.Penyempitan saluran napas pada asma akan menimbulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Gangguan ventilasi berupa hipoventilasi
2.  Ketidakseimbangan ventilasi perfusi dimana distribusi ventilasi tidak setara dengan sirkulasi darah paru
3.  Gangguan difusi gas di tingkat alveoli

Ketiga faktor tersebut akan mengakibatkan:
1.      Hipoksemia
2.      Hiperkapnia
3.      Asidosis respiratorik pada tahap yang sangat lanjut

9.1.4   Manifestasi Klinis
Biasanya pada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala klinis, tapi pada saat serangan penderita tampak bernafas cepat dan dalam, gelisah, duduk dengan menyangga ke depan, serta tanpa otot-otot bantu pernafasan bekerja dengan keras. Gejala klasik: sesak nafas, mengi (wheezing), batuk, dan pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada. Pada serangan asma yang lebih berat, gejala yang timbul makin banyak, antara lain: silent chest, sianosis, gangguan kesadaran, hiperinflasi dada, takikardi, dan pernafasan cepat-dangkal. Serangan asma sering terjadi pada malam hari.

9.1.5   Penatalaksanaan
Prinsip umum pengobatan asma bronkhial adalah:
1. Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segera
2. Mengenal dan menghindari faktor-faktor yang dapat mencetuskan    serangan asma
3. Memberikan penerangan kepada penderita atau keluarganya mengenai penyakit asma. Meliputi pengobatan dan perjalanan penyakitnya sehingga penderita mengerti tujuan pengobatan yang diberikan dan bekerjasama dengan dokter atau perawat yang merawat.
-  Pengobatan
Pengobatan pada asma bronkhial terbagi 2, yaitu:
1)      Pengobatan non farmakologik
a. Memberikan penyuluhan
b. Menghindari faktor pencetus
c. Pemberian cairan
d. Fisioterapi
e. Beri O bila perlu

2)      Pengobatan farmakologik
-  Bronkodilator: obat yang melebarkan saluran nafas. Terbagi dalam 2 golongan:
a. Simpatomimetik/andrenergik (adrenalin dan efedrin)
Nama obat: Orsiprenalin (Alupent), fenoterol (berotec), terbutalin (bricasma).
b. Santin (teofilin)
Nama obat: Aminofilin (Amicam supp), Aminofilin (Euphilin Retard), Teofilin (Amilex)
Penderita dengan penyakit lambung sebaiknya berhati-hati bila minum obat ini.
-    Kromalin
Kromalin bukan bronkodilator tetapi merupakan tetapi merupakan obat pencegah serangan asma. Kromalin biasanya diberikan bersama-sama obat anti asma yang lain dan efeknya baru terlihat setelah pemakaian 1 bulan.
-     Ketolifen
Mempunya efek pencegahan terhadap asma seperti kromalin. Biasanya diberikan dosis 2 kali 1 mg/hari. Keuntungan obat ini adalah dapat diberikan secara oral
9.1.6    Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan radiologi
Gambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. Pada waktu serangan menunjukkan gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yang bertambah dan peleburan rongga intercostalis, serta diafragma yang menurun. Akan tetapi bila terdapat komplikasi, maka kelainan yang didapat adalah sebagai berikut:
-  Bila disertai dengan bronkhitis, maka bercak-bercak di hilus akan bertambah
-  Bila terdapat komplikasi empisema (COPD), maka gambaran radiolusen akan semakin bertambah.
-  Bila terdapat komplikasi, maka terdapat gambaran infiltrat pada paru
-  Dapat pula menimbulkan gambaran atelektasis lokal
-  Bila terjadi pneumonia mediastinum, pneutoraks, dan pneumoperikardium, maka dapat dilihat bentuk gambaran radiolusen pada paru-paru.
b. Pemeriksaan tes kulit
Dilakukan untuk mencari faktor alergi dengan berbagai alergen yang dapat menimbulkan reaksi yang positif pada asma.
c. Elektrokardiografi
Gambaran elektrokardiografi yang terjadi selama serangan dapat dibagi menjadi 3 bagian dan disesuaikan dengan gambaran yang terjadi pada empisema paru, yaitu:
-  Perubahan aksis jantung, pada umumnya terjadi right axis deviasi dan clock wise rotation
-  Terdapat tanda-tanda hipertropi otot jantung, yakni terdapatnya RBB (Right Bundle branch Block)
-  Tanda-tanda hipoksemia, yaitu terdapatnya sinus takikardia, SVES, dan VES  atau terjadinya depresi segmen ST negatif.
d. Scanning Paru
Dapat diketahui bahwa redistribusi udara selama serangan asma tidak menyeluruh pada paru-paru.
e. Spirometri
Untuk menunjukkan adanya obstruksi jalan napas reversibel. Pemeriksaan spirometri tdak saja penting untuk menegakkan diagnosis tetapi juga penting untuk menilai berat obstruksi dan efek pengobatan.

9.1.7    Komplikasi
Berbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah:
1.Status asmatikus adalah setiap serangan asma berat atau yang kemudian menjadi berat dan tidak memberikan respon (refrakter) adrenalin dan atau aminofilin suntikan dapat digolongkan pada status asmatikus. Penderita harus dirawat dengan terapi yang intensif.
2.Atelektasis adalah pengerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan saluran udara (bronkus maupun bronkiolus) atau akibat pernafasan yang sangat dangkal.
3. Hipoksemia adalah tubuh kekurangan oksigen
4. Pneumotoraks adalah terdapatnya udara pada rongga pleura yang menyebabkan kolapsnya paru.
5.Emfisema adalah penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan (obstruksi) saluran nafas karena kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas.




BAB V
SIMPULAN DAN PENUTUP

10.1         Kesimpulan
Dari pelaksanaan proses serta interaksi dengan kegiatan-kegiatan pada saat Praktek, maka dapat disimpulkan beberapa hal antara lain :
1.      Kegiatan Praktek merupakan kegiatan yang positif bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) karena dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi siswa.
2.      Kegiatan Praktek merupakan kesempatan yang memberikan ruang kepada siswa SMK untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan kompetensi masing-masing.
3.      Kegiatan Praktek memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa SMK untuk menunjukkan kemampuannya pada Rumah Sakit dan Puskesmas yang membutuhkan tenaga yang kompeten di bidang keperawatan.

10.2     Kesan, Pesan, dan Harapan
Saya senang dapat praktek di Puskesmas TejaKarena selama saya disini , saya mendapatkan ilmu tindakan yang sangat bermanfaat bagi saya yang saya awalnya tidak ketahui.dan juga mendapat pengalaman baik selama saya di puskesmas Teja.


10.3    Penutup
Demikian laporan yang saya buat, bila ada kekurangan dan salah kata saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Sekian dan terimakasih.
Daftar Pustaka :


Doenges, E. Merylin. (2000). Rencana asuhan keperawatan. Jakarta; EGC.
Buyton & Hall. (1997). Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta; EGC.
Noer, Syaifullah. (2003). Buku Ajar Ilmu penyakit dalam. Edisi II. Jakarta; EGC.
Sylvia, A. (1995). Patofisiologi : Konsep klinis proses penyakit. Edisi 5. Jakarta; EGC.
Waspadji, Sarwono. (1998). Ilmu penyakit dalam. Edisi III. Jakarta; Balai penerbit FKUI.
.
















Lampiran      :
Foto Fasilitas