Senin, 02 Desember 2013

LP VERTIGO PKM PADEMAWU

LAPORAN PENDAHULUAN
DAN
ASUHAN KEPERAWATAN
“ VERTIGO ”















M. KHOLIS MAULIDI
038/038.076





SMK KESEHATAN NUSANTARA PAMEKASAN
2013-2014


LEMBAR PENGESAHAN
                Dengan di tanda tangani lembar pengesahan ini membuktikan bahwa saya “M. Kholis Maulidi” siswa SMK KESEHATAN NUSANTARA PAMEKASAN.
                Telah melaksanakan praktek klinik keperawatan mulai tanggal 03 september 2013 – 03 oktober 2013 di Puskesmas Pademawu.





Yang telah disahkan pada:
Hari / tanggal       :
Oleh                                        :

Pembimbing Puskesmas

Dr. JENI NOVITA ANGGRAINI


Pembimbing Sekolah

DEWI RASILIAN.S.Kep.Ns


Kepala Puskesmas

dr.H. ACHMAD MUZZAMIL
NIP.19690828 200212 1 007


Siswa

M. KHOLIS MAULIDI
038/038.076















 






















DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ................................................................................................................................ ....           
Daftar Isi ....................................................................................................................................................... ....           
Kata Pengantar ............................................................................................................................................ ....           

BAB I LAPORAN PENDAHULUAN
A.      Pengertian...................................................................................................................... ....           
B.      Penyebab....................................................................................................................... ....           
C.      Tnda dan Gejala.......................................................................................................... ....           
D.      Patofisiologi................................................................................................................... ....           
E.       Pencegahan  ................................................................................................................. ....           
F.       Penatalaksanaan  ....................................................................................................... ....           
G.      Komlikasi  ..................................................................................................................... ....           

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN
                    I.            PENGKAJIAN
A.      Aktifitas/istirahat................................................................................................. ....           
B.      Sirkulasi.................................................................................................................. ....           
C.      Integritas ego......................................................................................................... ....           
D.      Makanan dan cairan .......................................................................................
E.       Neurosensoris .................................................................................................
F.       Nyeri/kenyamanan .........................................................................................
G.      Keamanan ......................................................................................................
H.      Interaksi sosial ...............................................................................................
I.        Penyuluhan/pembelajaran .............................................................................

                  II.            ASUHAN KEPERAWATAN
A.      PENGKAJIAN
B.      DIAGNOSA KEPERAWATAN








KATA PENGANTAR

Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat, rahmat, serta hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Terimakasih  juga kepada Puskesmas Pademawu yang telah bersedia menerima penulis sebagai siswa Praktek. Terima kasih kepada guru-guru program studi keperawatan dan karyawan Puskesmas Pademawu.
Dengan mengucap syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan praktek keperawatan. Praktek ini bertujuan untuk memenuhi kewajiban pelaksanaan kurikulum, mengenalkan siswa dengan dunia kerja sesuai dengan kompetensinya, dan melatih ketrampilan sesuai tuntutan kompetensi.
Laporan ini berisi tentang laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan secara umun tentang penyakit vertigo. Penyusunan laporan praktek keperawatan adalah salah satu syarat untuk kenaikan kelas dan laporan ini juga sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan praktek keperawatan di Puskesmas Pademawu dan semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Semoga laporan praktek keperawatan ini bisa bermanfaat bagi para pembacanya.



Pamekasan, 03 oktober 2013

   Penulis

















BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
VERTIGO
A.      PENGETIAN
Vertigo adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan dalam telinga bagian dalam sehingga menyebabkan penderita merasa pusing disertai dengan keadaan disekililingnya ikut berputar atau melayang dan membuat penderita tidak bisa bangun karena perasaan berputar tadi. Perkatan vertigo berasal dari bahasa yunani yaitu VERTERE yang artinya berputar. Sedangkan pengertian vertigo sendiri adalah sensasi gerakan berputar dari tubuh dan lingkungan sekitarnya yang disertai gejala lainnya seperti mual dan muntah serta suhu tubuh menjadi dingin disertai keluarnya banyak keringat. Hal itu terjadi karena adanya gangguan keseimbangan tubuh
Vertigo sering juga disebut dengan pusing perputar adalah kondisi dimana seseorang merasa pusing disertai rasa berputar dan lingkungan disekelilingnya juga dirasakan berputar meskipun tubuh seseorang itu tidak bergerak sama sekali. 
B.      PENYEBAB
Penyebab vertigosendiri berkaitan dengan sistim syaraf, tetapi bisa juga berasal dari THT, asam lambung, jantung serta gangguan pada mata. Disamping itu kondisi kejiwaan seseorang juga menjadi salah satu penyebab dari adanya penyakit vertigo. Tidak semua pusing adalah vertigo, oleh sebab itu jika terjadi pusing ringan atau berat segera periksa ke dokter untuk mengetahui apa itu pusing biasa atau gejala vertigo.

C.      TANDA DAN GEJALA

Penderita merasa seolah-olah dirinya bergerak atau berputar, atau penderita merasakan seolah-olah benda di sekitarnya bergerak atau berputar.

·         Memiliki kusulitan menyeimbangkan tubuh
·         Mengalami kesulitan berbicara
·         Mengalami sensasi sekeliling
·         Merasa berputar terus menerus
·         Mual
·         Muntah-muntah
·         Penglihatan kabur
·         Pergerakan matayangtidak normal
·         Pusing


D.      PATOFISIOLOGIS
Vertigo timbul jika terdapat ketidakcocokan informasi aferen yang disampaikan ke pusat kesadaran. Susunan aferen yang terpenting dalam sistem ini adalah susunan vestibuler atau keseimbangan, yang secara terus menerus menyampaikan impulsnya ke pusat keseimbangan. Susunan lain yang berperan ialah sistem optik dan pro-prioseptik, jaras-jaras yang menghubungkan nuklei vestibularis dengan nuklei N. III, IV dan VI, susunan vestibuloretikularis, dan vestibulospinalis.
Informasi yang berguna untuk keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh reseptor vestibuler, visual, dan proprioseptik; reseptor vestibuler memberikan kontribusi paling besar, yaitu lebih dari 50 % disusul kemudian reseptor visual dan yang paling kecil kontribusinya adalah proprioseptik.
Dalam kondisi fisiologis/normal, informasi yang tiba di pusat integrasi alat keseimbangan tubuh berasal dari reseptor vestibuler, visual dan proprioseptik kanan dan kiri akan diperbandingkan, jika semuanya dalam keadaan sinkron dan wajar, akan diproses lebih lanjut. Respons yang muncul berupa penyesuaian otot-otot mata dan penggerak tubuh dalam
keadaan bergerak. Di samping itu orang menyadari posisi kepala dan tubuhnya terhadap lingkungan sekitar. Jika fungsi alat keseimbangan tubuh di perifer atau sentral dalam kondisi tidak normal/ tidak fisiologis, atau ada rangsang gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan informasi akan terganggu, akibatnya muncul gejala vertigo dan gejala otonom; di samping itu, respons penyesuaian otot menjadi tidak adekuat sehingga muncul gerakan abnormal yang dapat berupa nistagmus, unsteadiness, ataksia saat berdiri/ berjalan dan gejala lainnya
 


E.      PENCEGAHAN
Supaya tidak terganggu dengan kedatangan vertigo, penderita bisa menghindari dengan beberapa cara tertentu. Misalnya, cobalah tidur dengan posisi kepala yang agak tinggi. Lalu ketika bangun dari tempat tidur, janganlah membuat gerakan yang mengejutkan. Ada baiknya, bangun tidur secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum berdiri.
Anda juga harus hati-hati saat menggerakkan leher dalam posisi mendongak. Jadi, jika mengambil suatu barang atau benda dari ketinggian, hindarilah posisi mendongakkan kepala.
Selain menjaga gerak, pola hidup sehat tentu jadi syarat utama biar terhindar dari vertigo. Jika vertigo merupakan gejala penyakit serius, maka menghindari biang penyebab penyakit itu menjadi kunci biar tidak terkena vertigo.
Makan berlebihan juga dituding menjadi salah satu penyebab munculnya berbagai penyakit. Dengan makan berlebihan, maka makanan yang ada hanya tertimbun dalam tubuh sehingga tidak keluar melalui energi.
“Hindari makan karbohidrat terlalu banyak,” saran Suhanto Kasmali, Dokter Umum dari Rumah Sakit Mediros, Jakarta Timur. Penimbunan energi ini yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi atau tingginya gula darah.
Selain menjaga asupan karbohidrat, pola hidup sehat dengan mengurangi makanan dan minuman mengandung alkohol, kafein, dan juga makanan berminyak wajib hukumnya karena bisa menjaga tubuh tetap sehat.
Alergi juga bisa menjadi salah satu pemicu vertigo. Alergi dapat menyebabkan terkumpulnya cairan dalam telinga dalam dan gejalanya mirip dengan sindrom meniere alias kerusakan telinga bagian dalam yang berakibat pada pendengaran dan keseimbangan. Maka, menghindari makanan yang dapat merangsang alergi menjadi salah satu cara terhindar dari serangan vertigo.
Jadi sebaiknya Anda tidak berlebihan mengonsumsi makanan yang merangsang alergi seperti seafood, bila tak ingin vertigo menyerang.

F.       PENATALAKSANAAN
Langkah-langkah untuk meringankan gejala vertigo:
- Tarik napas dalam-dalam dan pejamkan mata
- Tidur dengan posisi kepala yang agak tinggi
- Buka mata pelan-pelan, miringkan badan atau kepala ke kiri dan ke kanan
- Bangun secara perlahan dan duduk dulu sebelum beranjak dari tempat tidur
- Hindari  posisi membungkuk bila mengangkat barang
- Gerakkan kepala secara hati-hati

G.      KOMPLIKASI

Komplikasi penyakit vertigo ini biasanya adalah :

·         Meniere
·         Trauma Telinga
·         Labirimitis
·         Epidemio atau akibat otitis media kronika.

Vertigo juga dapat disebabkan karena penyakit pada saraf akustikus serebelum atau sistem kardiovaskuler.

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN


A. PENGKAJIAN


1.      Aktivitas / Istirahat
·         Letih, lemah, malaise
·         Keterbatasan gerak
·         Ketegangan mata, kesulitan membaca
·         Insomnia, bangun pada pagi hari dengan disertai nyeri kepala
·         Sakit kepala yang hebat saat perubahan postur tubuh, aktivitas (kerja) atau karena perubahan cuaca.

2.      Sirkulasi
·         Riwayat hypertensi
·         Denyutan vaskuler, misal daerah temporal  
·         Pucat, wajah tampak kemerahan.
·           
3.      Integritas Ego
·         Faktor-faktor stress emosional/lingkungan tertentu·         
·         Perubahan ketidakmampuan, keputusasaan, ketidakberdayaan depresi.
·         Kekhawatiran, ansietas, peka rangsangan selama sakit kepala
·         Mekanisme refresif/dekensif (sakit kepala kronik).

4.      Makanan dan cairan
·         Makanan yang tinggi vasorektiknya misalnya kafein, coklat, bawang, keju, alkohol, anggur, daging, tomat, makan berlemak, jeruk, saus, hotdog, MSG (pada migrain).
·         Mual/muntah, anoreksia (selama nyeri)
·         Penurunan berat badan

5.      Neurosensoris
·         Pening, disorientasi (selama sakit kepala)
·         Riwayat kejang, cedera kepala yang baru terjadi, trauma, stroke.
·         Aura ; fasialis, olfaktorius, tinitus.
·         Perubahan visual, sensitif terhadap cahaya/suara yang keras, epitaksis.
·         Parastesia, kelemahan progresif/paralysis satu sisi tempore
·         Perubahan pada pola bicara/pola piker
·         Mudah terangsang, peka terhadap stimulus.
·         Penurunan refleks tendon dalam
·         Papiledema.   

6.      Nyeri/ kenyamanan
·         Karakteristik nyeri tergantung pada jenis sakit kepala, misal migrain, ketegangan otot, cluster, tumor otak, pascatrauma, sinusitis.
·         Nyeri, kemerahan, pucat pada daerah wajah.
·         Fokus menyempit
·         Fokus pada diri sendiri
·         Respon emosional / perilaku tak terarah seperti menangis, gelisah.
·         Otot-otot daerah leher juga menegang, frigiditas vokal.

 7.      Keamanan
·         Riwayat alergi atau reaksi alergi
·         Demam (sakit kepala)
·         Gangguan cara berjalan, parastesia, paralisis
·         Drainase nasal purulent (sakit kepala pada gangguan sinus).

8.      Interaksi social
Perubahan dalam tanggung jawab/peran interaksi sosial yang berhubungan dengan penyakit.

9.      Penyuluhan / pembelajaran
·         Riwayat hypertensi, migrain, stroke, penyakit pada keluarga
·         Penggunaan alcohol/obat lain termasuk kafein. Kontrasepsi oral/hormone, menopause.



B. DIAGNOSE KEPERAWATAN

1. Nyeri (akut/kronis) berhubungan dengan stress dan ketegangan, iritasi/ tekanan syaraf, vasospressor, peningkatan intrakranial ditandai dengan menyatakan nyeri yang dipengaruhi oleh faktor misal, perubahan posisi, perubahan pola tidur, gelisah.
Tujuan : Nyeri hilang atau berkurang
Kriteria Hasil :
·                 Klien mengungkapkan rasa nyeri berkurang
·                 Tanda-tanda vital normal
·                 Pasien tampak tenang dan rileks.
Intervensi
·         Pantau tanda-tanda vital, intensitas/skala nyeri
Rasional : Mengenal dan memudahkan dalam melakukan tindakan keperawatan.
·         Anjurkan klien istirahat ditempat tidur.
Rasional : istirahat untuk mengurangi intesitas nyeri.
·         Atur posisi pasien senyaman mungkin
Rasional : posisi yang tepat mengurangi penekanan dan mencegah ketegangan otot serta mengurangi nyeri.
·         Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam
Rasional : relaksasi mengurangi ketegangan dan membuat perasaan lebih nyaman.
·         Kolaborasi untuk pemberian analgetik.
Rasional : analgetik berguna untuk mengurangi nyeri sehingga pasien menjadi lebih nyaman.

2.Koping individual tak efektif berhubungan dengan ketidak-adekuatan relaksasi, metode koping tidak adekuat, kelebihan beban kerja.
Tujuan : koping individu menjadi lebih adekuat
Kriteria Hasil :
·         Mengidentifikasi prilaku yang tidak efektif
·         Mengungkapkan kesadaran tentang kemampuan koping yang di miliki.
·         Mengkaji situasi saat ini yang akurat
·         Menunjukkan perubahan gaya hidup yang diperlukan atau situasi yang tepat.
Intervensi
·         Kaji kapasitas fisiologis yang bersifat umum
Rasional : Mengenal sejauh dan mengidentifikasi penyimpangan fungsi fisiologis tubuh dan memudahkan dalam melakukan tindakan keperawatan.
·         Sarankan klien untuk mengekspresikan perasaannya.
Rasional : klien akan merasakan kelegaan setelah mengungkapkan segala perasaannya dan menjadi lebih tenang.
·         Berikan informasi mengenai penyebab sakit kepala, penenangan dan hasil yang diharapkan
Rasional : agar klien mengetahui kondisi dan pengobatan yang diterimanya, dan memberikan klien harapan dan semangat untuk pulih.
·         Dekati pasien dengan ramah dan penuh perhatian, ambil keuntungan dari kegiatan yang dapat diajarkan.
Rasional : membuat klien merasa lebih berarti dan dihargai.

3.Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kognitif, tidak mengenal informasi dan kurang mengingat ditandai oleh memintanya informasi, ketidak-adekuatannya mengikuti instruksi.
Tujuan : pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan proses pengobatan.
Kriteria Hasil :
·         Melakukan prosedur yang diperlukan dan menjelaskan alasan dari suatu tindakan.
·         Memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta dalam regimen perawatan.
Intervensi
·         Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.
Rasional : megetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.
·         Berikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang.
Rasional : dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien dan keluarganya akan merasa tenang dan mengurangi rasa cemas.
·         Diskusikan penyebab individual dari sakit kepala bila diketahui.
Rasional : untuk mengurangi kecemasan klien serta menambah pengetahuan klien tetang penyakitnya.
·         Minta klien dan keluarga mengulangi kembali tentang materi yang telah diberikan.
Rasional : mengetahui seberapa jauh pemahaman klien dan keluarga serta menilai keberhasilan dari tindakan yang dilakukan.
·         Diskusikan mengenai pentingnya posisi atau letak tubuh yang normal
Rasional : agar klien mampu melakukan dan merubah posisi/letak tubuh yang kurang baik.
·         Anjurkan pasien untuk selalu memperhatikan sakit kepala yang dialaminya dan faktor-faktor yang berhubungan.
Rasional : dengan memperhatikan faktor yang berhubungan klien dapat mengurangi sakit kepala sendiri dengan tindakan sederhana, seperti berbaring, beristirahat pada saat serangan.








DAFTAR PUSTAKA
·         Doenges, M.E. (2000). Rencana asuhan keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC.
·         Price, S.A., & Wilson, L.M. (2006). Patifisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit.Vol.2. Jakarta: EGC.
·         Sherwood, L. (2001). Fisiologi manusia: dari sel ke sistem, Ed: 2. Jakarta: EGC
·          Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2002). Buku ajar keperawatan medical-bedah Brunner & Suddarth, vol:3. Jakarta: EGC


Tidak ada komentar:

Posting Komentar