Minggu, 23 November 2014

PROSEDUR PENGUKURAN TEKANAN DARAH

 A.   PENGERTIAN
Prosedur mengukur tekanan darah yang terdapat dalam sirkulasi secara tidak langsung. Pengkajian perawat terhadap tekanan darah membantu menentukan keseimbangan beberapa factor hemodinamik : curah jantung, tahanan vaskuler perifer, volume darah dan viskositas dan elastisitas arteri.
B.   TUJUAN
Tujuan pengkajian sistem kardiovaskuler antara lain adalah:
1)    Mengetahui tekanan darah pasien
C.    PERSIAPAN ALAT
1)    Tensimeter
2)   Stethoschope
3)   Ballpoint
4)   Lembar observasi
D.  PROSEDUR PELAKSANAAN
a.     Siapkan peralatan yang diperlukan
b.    Cuci tangan
c.     Jelaskan prosedur pada klien
d.    Minta klien untuk duduk atau berbaring, pastikan klien merasa nyaman. Beri kesempatan klien untuk beristirahat minimal 5 menit jika klien baru saja melakukan latihan/aktivitas jika dibutuhkan pengukuran tekanan darah posisi berdiri dan berbaring maka lakukan pengukuran dalam posisi berbaring terlebih dahulu.
e.     Gulung lengan baju klien dan pasang manset pada lengan bagian atas dengan pipa berada diatas arteri brachialis (pilih ukuran manset yang sesuai dengan ukuran lengan klien, pilih lengan yang bebas dari pemasangan infuse, fraktur,edema, kelumpuhan atau lengan yang berada pada sisi yang dialkukan masektomi). Manset harus berada 2-3 cm diatas tempat pulsasi nadi brachialis.
f.      Posisikan lengan lurus dan sejajar jantung dengan telapak tangan menghadap keatas.
g.     Palpasi nadi brachialis dan tempatkan stetoskop disana.
h.    Posisikan manometer sejajar dengan mata kita (untuk tensimeter air raksa) atau tempatkan manometer ditempat yang mudah terbaca.
i.       Palpasi nadi radialis
j.       Tutup panel udara manset dan mulai memompa sampai pulsasi nadi radialis menghilang (ini menunjukkan tekanan sistolik), baca manometer
k.    Pompa lagi 10mmHg
l.       Fiksasi stetoskop, buka panel udara manset dan turunkan tekanan secara perlahan.
m. Sambil melihat manometer dengarkan suara denyut nadi distetoskop.
n.    Bunyi ‘dug’ yang pertama menunjukkan tekanan sistolik
o.    Bunyi ‘dug’ yang terakhir menunjukkan tekanan sistolik
p.    Lepaskan udara dari manset
q.    Bereskan peralatan dari klien

r.      Catat hasil pengukuran dilembar observasi dan informasikan hasil pengukuran pada klien.

Kamis, 06 November 2014

Manfaat dari gerakan-gerakan sholat bagi kesehatan

1.  Sholat dengan berdiri
Wajibnya sholat adalah berdiri bagi yang mampu, ternyata berdiri pada waktu sholat mengandung hikmah yang luar biasa yaitu dapat melatih keseimbangan tubuh dan konsentrasi pikiran.

2. Takbiratul Ihram                               
Takbir dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dan dilakukan ketika hendak rukuk dan bangkit dari rukuk. Pada saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata dan telinga kita sehingga keseimbangan tubuh terjaga.

3. Rukuk
Rukuk dilakukan dengan tenang dan optimal dapat merawatelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai saaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Rukuk pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di punggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran saraf, memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk. Kelenturan saraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata menatap ke tempat sujud.

4. I’tidal (Bangun dari Rukuk)
Saat berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke bawah sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga sistem saraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah terjadinya pingsan secara tiba-tiba.

5. Sujud
Apabila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksimalkan aliran darah dan oksigen menuju otak atau kepala, termasuk mata, telinga, leher, pundak dan hati. Cara seperti ini efektif untuk membogkar sumbatan pembuluh darah pada jantung sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisir.

6. Duduk antara Dua Sujud
Cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem kerja elektrik serta saraf keseimbangan tubuh kita. Selain itu, gerakan ini dapat menjaga kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Kelenturan saraf ini dapat mencegah penyakit prostat, diabetes, sulit buang air kecil dan hernia.

7. Duduk Tasyahud Awal
Pada saat duduk tasyahud awal, lipatan paha dan betis bertemu. Gerakan ini dapat mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran dan mengoptimalkan kaki sebagai penopang tubuh kita.
 
8.  Duduk Tasyahud AKhir
Gerakan ini lebih baik dari gerakan bersila. Berguna untuk membongkar pengapuran pada cekungan kaki kiri agar saraf keseimbangan yang berhubungan dengan saraf mata akan terjaga dengan baik sehingga konsentrasi akan meningkat dan terjaga.

9.  Salam
Gerakan ini dapat menarik urat leher yang bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Pada leher terdapat banyak urat saraf yang sangat penting untuk dijaga, seperti urat saraf paru-paru dan jantung.


#Barakallah